Wisata kuliner memang
membuat ngiler. Wisata kuliner di Tulungagung tak kalah dengan wisata
kuliner Bandung maupun wisata kuliner Jakarta. Memperkaya kuliner
Indonesia, Tulungagung salah satu penghasil marmer terbesar di Indonesia
juga memiliki tempat kuliner yang bisa membangkitkan selera makan dan
menggoyangkan lidah anda. Banyak yang menjual makanan sehari-hari dengan
berbagai menu yg menarik hasrat makan para pengunjung. Tidak heran jika
di kota ini harga makanan yang siap saji lebih murah dibandingkan
kota-kota lain.
Meskipun bukan kota
pelajar,entah apa yang mendorong para penduduk asli kota ini semakin
kreatif untuk menyajikan beberapa jenis makanan dengan sajian yang unik
dan menarik minat pengunjung serta mangundang gairah lapar untuk tidak
sabar segera menikmatinya.
Contohnya ‘Tempe Penyet khas
Tulungagung’,menu ini bahkan sudah mempunyai nama di berbagai kota besar
di Jawa Timur. Terutama Surabaya, Kediri dan Malang. Selain itu masih
ada ‘Nasi pecel’ dan ‘Nasi Lodho’atau yang biasa dikenal dengan nasi
‘Kare Ayam’. Beberapa menu favorit itulah yg menduduki tiga peringkat
atas makanan terlaris di Tulungagung saat ini. Selain menu makanan di
kota ini juga menyajikan beberapa menu minuman yg sederhana tetapi
sangat laris. Contohnya ‘kopi ijo’ khas warung kopi cethe Tulungagung.
Cethe atau seni menggambar pada batang rokok dengan menggunakan kopi
memang sudah melekat penuh pada kepribadian penduduk asli kota ni. Di
luar kota pun menu ‘Kopi Ijo Cethe’ khas Tulungagung juga sangat
digemari diluar kota,terutama Malang , Kediri bahkan Yogyakarta yang
merupakan tempat berkumpulnya para pelajar ato biasa disebut kota
pelajar.
Banyaknya pekerja wiraswasta di Tulungagung semakin
mendukung banyaknya para penjual warung kuliner dan warung kopi di kota
ini. Bahkan jumlah warung kopi ‘Cethe’ bisa mencapai ratusan. Sebenarnya
banyak dampak negatif juga dari timbulnya banyak warung kopi ‘Cethe’.
Misalnya semakin banyak para pelajar kota ini yang gemar merokok
meskipun itu tidak baik bagi kesehatan khususnya bagi mereka yang masih
mempunyai masa produktif
Walaupun sudah hampir 18 tahun aku meninggalkan kota kelahiranku Tulungagung,tapi setiap pulang kampung aku selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat-tempat kuliner favoritku sewaktu masih sekolah di SMEA Negeri Tulungagung diantaranya Warung Bakso Pak Mun di Pasar Sore dekat Stasiun Tulungagung, terus pecel Mbok Modin Plosokandang atau warung sate kambing
loso kromasan. Bagiku Tulungagung walaupun kota kecil tapi menyimnpan berjuta kenangan yang nggak pernah hilang dalam memoriku.
I Miss You !!!
Maju terus Tulungagung dengan semboyan "GUYUB RUKUN" dan Maju terus
Wisata Kuliner Tulungagung !!!